Ada teman yang share video ini lalu tanya pendapat saya:
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=302179747245334&id=1552475198334094 (kalau belum dihapus ya)
Tentu saya sebenarnya tidak layak lah ditanyai pendapat seperti itu…
Tapi melihat video itu saya agak senyum-senyum sendiri lihat pernyataan Om Nadir tersebut…
Apa tidak kebalik ya ? 🤔
Kalau kajian HTI, ikhwani (PKS) saya no comment…karena memang saya tidak mengikuti kajian/halaqoh-halaqoh mereka..
Tapi kalau kajian2 ustadz bermanhaj salaf saya sering mengikuti, baik langsung hadir di majelis ta’lim atau melalui video/audio/artikel.
Justru saya merasakan di kajian yang saya ikuti tersebut malah terbiasa memberikan wacana semua dalil…kemudian disimpulkan mana yg lebih rojih…ibaratnya ustadz tersebut tidak menyampaikan sesuatu di luar fatwa ulama… tapi hanya “copas” dari ulama.. “ulama A mengatakan begini ulama B begini .. setelah kami kaji, yg lebih kuat adalah pendapat ulama B..”.. metode seperti itu merupakan hal biasa di kajian salafi. Tidak seperti yang disangkakan Om Nadir tadi. Ilmiah dan amanah bukan?
Bahkan kalau itu perkara khilaf mu’tabar, akan disampaikan “tp ini perkara khilaf mu’tabar.. jd kita harus saling menghormati yg beda pendapat”… adem bukan?
Jika mau bukti, bisa dicek dengan mudah pada artikel-artikel di website bermanhaj salaf seperti rumaysho.com , konsultasisyariah.com, muslim.or.id , almanhaj dll…
Trus kalau video, banyak juga di youtube pada channel-channel seperti Rodja, Yufid atau kajian-kajian asatidz seperti ustadz Yazid, ustadz Abdul hakim amir abdat, ustadz Firanda, ustadz Nuzul Dzikri, ustadz Fadlan Fahamsyah dan yang semisal…tapi coba dilihat secara utuh yaa ..karena kadang video dipotong cuma pas kesimpulan hukumnya aja… Coba dilihat video utuhnya… syukur-syukur datang langsung ke pengajiannya….insyaallah bakal tahu apa bener yang disampaikan om Nadir tadi 😬
Nah justru yang saya tau, malah ormasnya om Nadir yang biasanya mengajari taqlid buta…tidak menyampaikan berbagai pendapat ulama tapi menggunakan metode “pokoke begini”…”wes manut wae ro kyai ..ra mgkin kyai njebloske kowe” .. memang sih beberapa ustadz ormas tersebut sekarang sudah menggunakan model menyampaikan semua dalil lalu disampaikan mana yang dipilih.. tapi mayoritas ustadz ormasnya om Nadir masih mengajarkan taqlid buta… nggih menopo nggih?
Ah sayangnya videonya hilang..saya pernah lihat video ustadz dari ormas tersebut yang mengatakan begini, “wes sampean gak usah tekon-tekon dalil…tak wenei dalil malah bingung.. ora ora nek kyai arep njebloske sampean” …
Makanya saya senyum2 sendiri melihat video tersebut.. karena om Nadir seperti sedang menepuk air, terpercik muka sendiri..
***
Sidoarjo, 22 September 2018 / 12 Muharrom 1440H